-->

Rabu, 21 November 2012

sifat kimia etanol




gugus fungsi, yaitu bagian yang menentukan sifat alkohol. Reaksi kimia cenderung terjadi pada gugus fungsi, kecuali beberapa reaksi misalnya reaksi pembakaran. Rantai alkil, R, dalam hal ini C2H5-, bersifat kurang reaktif. Sifat kimia etanol, diantaranya reaksi dengan logam alkali, asam karboksilat, dan reaksi pembakaran.

Reaksi etanol dengan logam alkali. Mula-mula etanol dicampur dengan kristal CaCl2 agar kandungan air dalam etanol dapat diserap oleh CaCl2. Setelah itu, etanol tanpa air  itu direaksikan dengan logam natrium, Na membentuk natrium etanolat dan gas hidrogen.  Mengapa etanol dibebaskan lebih dahulu dari air? Karena air bereaksi dengan Na dan sangat eksoterm. Energi atau mungkin api yang terbentuk dapat membakar etanol sehingga kemungkinan akan terjadi ledakan.

CH3-CH2-OH + Na → CH3-CH2-ONa + H2

Reaksi etanol dengan asam etanoat dinamakan reaksi esterifikasi. Pada reaksi ini diperlukan asam sulfat pekat sebagai dehidrator, yaitu menarik air yang dihasilkan. Reaksi ini tergolong reaksi reversible (kesetimbangan), maka dengan adanya asam sulfat, letak kesetimbangan akan bergeser sehingga ester yang dihasilkan cukup banyak.

CH3-CH2-OH + CH3-COOH ↔ CH3COOCH2CH3 + H2O

Etanol dapat digunakan sebagai bahan bakar. Spiritus merupakan etanol yang telah dicampur dengan metanol agar tidak disalah-gunakan. Warna ungu itu adalah zat warna untuk membedakan etanol sebagai bahan bakar dengan etanol untuk keperluan lain. Metanol adalah racun, dapat menyebabkan mata menjadi buta. Reaksi pembakaran etanol secara sempurna membentuk gas CO2 dan uap air.

CH3CH2OH + O2 → CO2 + H2O


Tidak ada komentar: